Rabu, 04 Februari 2015

Kemah Ceria



Saat liburan Semester I kemarin, LAZISBA (Lembaga Amil Zakat Infaq Sodaqoh Baiturrahman) bekerja sama dengan organisasi PRKS (Paguyuban Rohis Kota Semarang) *saya sebagai ibu Negara, hihihi (^-^)> mengadakan kegiatan Kemah Ceria yang pesertanya merupakan anak-anak asuh dari yayasan-yayasan di Kota Semarang. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 26-28 Desember 2014 di Gonoharjo, Nglimut. Kegiatan Kemah Ceria ini diikuti oleh 150 anak asuh LAZIS Baiturrahman, dan juga beberapa putra-putri donatur, dengan tujuan agar putra-putri donatur juga dapat merasakan bagaimana realisasi kegiatan serta bermain dengan banyak teman dengan tidak melihat status ekonomi mereka.
Hari-hari sebelum kemah berlangsung, saya dan teman-teman sibuk mempersiapkan susunan kepanitiaan, mekanisme acara, dan pembagian tugas. Saya mendapatkan tugas menjadi pendamping anak-anak asuh. Yang bertugas menjadi pendamping bukan hanya saya. Melainkan banyak dari anggota PRKS dan mereka berasal dari berbagai sekolahan. Dan gambar tersebut adalah salah satu pendamping. Namanya Kak Zana dari SMA N 3 Semarang.
Pada hari H, saya datang paling awal dan langsung menyiapkan cocard untuk semuanya. Setelah itu pukul 12.00 registrasi pun dimulai. Dan ternyata setelah pembagian kelompok anak asuh, saya mendapatkan jumlah anak asuh paling banyak yaitu 9 anak dari teman-teman saya yang mendapatkan 7 anak asuh. Di tambah lagi, anak asuh yang saya damping ternyata banyak yang masih kecil, yang paling kecil adalah kelas 2 SD. Saya tidak bisa membayangkan bila mereka nanti rewel.
Pukul 02.30 kami pun berangkat dengan naik truk tentara. Ternyata adek-adek itu pendiam semua. Setelah turun dari truk, kami berjalan naik menuju tempat perkemahan. Saya bingung dan kasihan karena adek-adek banyak yang keberatan membawa barang bawaannya sendiri. Sampai di sana, kami bisa langsung masuk tenda karena sudah dipersiapkan oleh tim perkap.
Santai namun penuh aturan, itulah yang terjadi di dalam kemah ini. Dan benar saja. Sewaktu mau sholat, adek-adek itu memintaku untuk mengantar mereka ke kamar mandi, tempat wudhu. Mereka semua menitipkan mukena padaku tapi tiba-tiba pergi sendiri-sendiri. Betapa bingungnya aku. Namun untung saja, mereka tidak nakal seperti yang saya bayangkan. Mereka sangat pendiam.
Sampai suatu saat pada malam hari, malam pertama. Ada salah satu anak yang saya damping tiba-tiba mendekatiku dan berkata, “Kak, saya kangen ibuk. Pengen pulang”. Betapa bingung aku karena itu malam-malam. Sampai-sampai anak itu tadi menangis sejadi-jadinya di tenda. Anak yang lain sudah berada di tenda besar untuk acara mendongeng. Saya tetap di tenda bersama anak itu dibantu oleh Kak Intan dari LAZISBA. Akhirnya lama-lama anak itu tertidur. Selesai masalah itu pun saya langsung menuju tenda besar untuk menemani adek-adek yang harus saya dampingi.
Tiba-tiba ada satu anak yang duduk di sebelahku, namanya Meisya. Ketika MC menajak bersama-sama menyanyikan lagu Kisah Sang Rosul, tiba-tiba dia diam. Lalu dia menangis sesenggukan sambil bernyanyi dengan khidmat. Saya yang khawatir langsung memeluk dan bertanya mengapa dia menangis. Sungguh jantung ini rasanya berhenti berdetak mendengar jawaban murid kelas 2 SD itu. "Aku kasihan sama Rasulullah, Mbak". Ya Allah, betapa dia sangat merasakan penderitaan Rasul-Mu padahal dia masih sangat kecil. Akhirnya dia tidur di pangkuanku dan menangis sambil menyanyikan lagu Kisah Sang Rosul. Saya pun hampir ikut menangis. Dan gambar di atas adalah foto anak-anak yang menagis tadi malam itu. Dia kupakaikan jaket milikku karena jaket miliknya tipis sedangkan bibirnya membiru :D
Setelah kejadian-kejadian semalam, paginya saya baru mengetahui kalau anak yang minta pulang tadi malam itu menangis karena dia belum kenal sama teman satu tendanya. Lalu pagi-pagi itu setelah mandi saya menemani mereka di tenda dan saya ajak mereka membuat yel-yel. Alhamdulillah, dengan membuat yel-yel itu mereka jadi dekat. Setelah itu, saya harus menguji hafalan mereka. Betapa semangatnya saya karena mereka sangat antusias untuk setor hafalan. Gambar itu diambil ketika saya menguji hafalan mereka. Abaikan wajah saya -_-
Setelah itu, banyak hal-hal seru yang kami semua lakukan di hari itu. Sampai malam pun tiba, dan adek-adek yang menangis kemarin malam tidak menangis lagi di malam itu. Karena, bila ada salah satu yang terlihat murung, adek-adek yang lain pun menghiburnya dan jangan sampai menangis lagi. Saya merasa berhasil di sini. Karena kata-kata yang pernah saya sampaikan telah mereka terapkan, bahkan untuk menghibur teman mereka satu tenda. Kata-kata ajaib itu adalah Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun.
Pagi harinya, kami melakukan senam pagi yang dipimpin oleh teman PRKS dari SMA 4 yaitu Kak Daffa anak kelas XI IPA 4. Kak Daffa sangat lucu sehingga membuat adek-adek tertawa sampai bingung akan mengikutinya.
Banyak sekali games yang diberikan. Ada outbondnya juga. Dan yang paling mengesankan lagi adalah adek-adek yang sangat antusias mengikuti kegiatan. Mereka tersenyum, tertawa, dan cerita-cerita sama teman barunya itu.
Sampai pada saat pembagian hadiah-hadiah dari lomba yang diberikan. Dan juga pembagian hadiah untuk anak paling aktif, hafalan paling banyak, paling cerdas, dll. Eehhh, rupanya panitia juga ada nominasinya ^-^ dan saya dipilih menjadi “The Best Pendamping Akhwat”. Betapa senang dan tidak menyangkanya saya terpilih sebagai the best pendamping ^-^. Saya mendapat hadiah, dan setelah saya buka di rumah, ternyata hadiahnya kerudung. Alhamdulillah… :)
Ini dia gambar ketika saya menerima hadiah :D banyak juga panitia-panitia yang mendapatkan hadiah. Saya senang sekaliii :D terus foto yang satunya itu foto temen-temen PRKS yang kece-kece :D sedaappp ;)